Kapal kapal yang berhias indah pada pesta rakyat petik laut |
Kapal-kapal
berjajar dengan hiasan yang cukup indah, berbagai motif dan nilai seni berpadu
disana. Sungguh paduan nilai seni yang tiada tara, wujud dari estetika kelokalan
yang luar biasa indahnya. Tua muda
berkumpul menjadi satu, dari semua kampung bersama menyatu menjadi satu berbaur
dengan semangat suka cita yang di ekpresikan dengan ungkapan syukur akan nikmat
yang dilimpahkan dari alam untuk umat manusia. Pesta rakyat Petik laut Muncar
begitu biasa orang menyebutnya, ya muncar adalah nama salah satu kecamatan yang
ada di ujung paling timur pulau jawa tepatnya di kabupaten banyuwangi jawa
timur. Tradisi petik laut sudah ada
sejak muncar berkembang menjadi pusat kegiatan penangkapan ikan. Pada mulanya
upacara dilaksanakan berdasarkan pranatamangsa, kemudian dilaksanakan setiap
bulan Sura sekarang ditetapkan setiap tanggal 15 sura.
Upacara ini
bernilai sakral dengan acara puncaknya adalah melarung perahu kecil yang berisi
sesaji yang terdiri dari kepala kambing, berbagai macam kue, buah- buahan,
pancing emas, candu dan dua ekor ayam jantan yang masih hidup.
Pada malam
harinya, di tempat perahu untuk sesaji dipersiapkan dilakukan tirakatan. Di
beberapa surau atau rumah diadakan pengajian atau semaan sebelum perahu
dilarung, tirakatan berupa doa bersama mempunyai tujuan
agar nelayan dijauhkan dari musibah
malapetaka, fitnah, serta diberikan ketentraman dan kemudahan dalam mencari
rejeki atau dalam tradisi masyarakat dibanyuwangi sering diungkapkan dengan
ungkapan supoyo adoh bilahine, cepak rejekine, slamet sak sobo parane, guyub
rukun bebrayane, gampang anggone luru sandang pangan, kalis saking sakabehe
sambikolo (supaya dijauhkan dari petaka,
di dekatkan rezeki, selalu diberi keselamatan kemanapun kaki melangkah, rukun
dalam bermasyarakat, dimudahkan dalam menjacari penghidupan, terhindar dari
segala musibah).
Setalah itu
paginya perahu sesaji tersebut diarak
diperkampungan, dan kegiatan ini disebut dengan idher bumi. Selanjutnya perahu
tersebut dilarung diiringi oleh ratusan perahu nelayan yang dihiasi dengan
umbul-umbul. Perjalanan diteruskan ke Sembulungan, ke makan Sayid yusuf, orang
pertama yang membuka daerah tersebut. Disinilah biasanya tari gandrung di
pentaskan. Sepulang dari sembulungan perahu nelayan yang akan mendarat di guyur
dengan air laut yang di gambarkan sebagai guyuran Shang Hyang Iwak, sebagai
Dewi laut.
Perhelatan pesta
rakyat daerah pesisir di Muncar, Kabupaten Banyuwangi. sekarang, dipakai juga sebagai satu
wahana budaya dan tradisi masyarakat nelayan di Kecamatan Muncar dampak positif
lain saat ini Petik Laut juga menjadi sebuah sarana untuk menggali kembali
berbagai potensi lokal seperti kesenian lokal, aneka perlombaan (gerak jalan,
panjat pinang, lomba dayung, jalan sehat) yang melibatkan hampir semua lapisan
masyarakat di Muncar. Rangkaian kegiatan ini juga disertai pesta rakyat dengan
pasar malam dan aneka hiburan seperti dangdut, gandrung tarian tradisional
banyuwangi warisan suku osing dan tayub dan budaya lokal lainya.
Petik laut yang
dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan Suro dalam kalender Jawa ini, tidak
sekadar agenda rutin nelayan Muncar tetapi sudah menjadi salah satu aset budaya
Kabupaten Banyuwangi. Hampir setiap tahun kegiatan ini selalu menyedot
perhatian banyak masyarakat, tidak hanya warga Banyuwangi, tapi juga masyarakat
luar daerah. Tentunya ini salah nilai budaya yang harus terus dipertahankan dan
diharapkan mampu membarikan manfaat bagi penduduk sekitar atau lebih jauhnya busi
menjadi daya tarik wisata di kabupaten banyuwangi. SEMOGA.
0 komentar:
Posting Komentar